Sunday, December 7, 2008

Tazkirah Aidil Adha 1429H,.. Sembelihlah Cinta Selain Allah....

Bersempena dengan Hari Raya Korban yg bakal menjelang tidak berapa lama, saya ingin berkongsi dengan pembaca blog sekalian berkenaan tajuk diatas. Sebuah kisah yang lebih indah dari semua pengorbanan atas nama cinta yang pernah ada di muka bumi ini…

Kisah cinta Nabi Ibrahim pada Yang Maha Esa. Kisah cinta yang penuh dengan ujian, penuh dengan pengorbanan, penuh dengan cubaan. Kisah cinta yang mungkin akan menjadi cubaan terberat yang pernah ada sepanjang zaman kerena pengorbanan demi pengorbanan yang dialami oleh Nabi Ibrahim adalah untuk membuktikan cintanya padaNya...

Setelah bertahun-tahun tidak mempunyai anak, akhirnya Nabi Ibrahim dikurniakan seorang anak lelaki melalui pernikahannya dengan Siti Hajar. Setelah anaknya lahir, Allah kemudian kembali mengujinya dengan memerintahkan agar ia meninggalkan Siti Hajar dan anaknya, Ismail, di gurun pasir yang tandus. Sebuah ujian yang sangat berat bukan? Isteri dan anak tunggalnya harus dia tinggalkan….Mampukah kita melakukan hal itu? Meninggalkan seorang isteri yang telah melahirkan zuriat kita ditengah padang tandus seorang diri? Meninggalkan anak yang begitu kita inginkan kehadirannya di tengah teriknya matahari dan dinginnya angin malam?

Walaupun berat hati, namum atas nama cinta yang dimiliki oleh Nabi Ibrahim pada Allah…ia pun melakukannya...kerana memang sungguh itu adalah wahyu dari Allah kepadanya

(Dan setelah Nabi Ibrahim membuktikan cintanya, atas perintahNya, Air zam-zam pun keluar sebagai survival kedua orang tersebut, disusul kemudian dengan kedatangan orang-orang untuk bermukim serta memakmurkan di sekitar mata air zam-zam)

Seterusnya Nabi Allah Ibrahim a.s terus diuji,...

Ketika Nabi Ibrahim bertemu dengan anaknya setelah sekian tahun berpisah, turun lagi wahyu dari ALLAH, yang meminta Nabi Ibrahim untuk menyembelih atau mengorbankan anaknya! Sekali lagi cinta Nabi Ibrahim di uji. Antara cinta kepadaNya dengan cintanya kepada dunia.. Dan dengan linangan air mata. Nabi Ibrahim pun meletakkan pisau yang tajam di leher anaknya... Bersiap untuk melakukan segalanya demi pembuktian cintanya pada ALLAH, Tuhan sekalian alam... Bersiap untuk menyembelih leher puteranya yang begitu dia cinta, demi cinta sejatinya.. Dan saat itulah, ketika Nabi Ibrahim berhasil membuktikan bahawa bagi dirinya, keinginan Allah adalah segala-galanyanya.. kembali Sang Maha Pemurah berkehendak.. Allah menukar Nabi Ismail dengan seekor kibasy. Kisah ini dirakamkan di dalam Al Quran seperti maksud berikut :

Dan Ibrahim berkata: "Sesungguhnya aku pergi menghadap kepada Tuhanku, dan Dia akan memberi petunjuk kepadaku. "Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh. Maka Kami beri dia kabar gembira dengan seorang anak yang amat sabar. Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" Ia menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar".
Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis (nya), (nyatalah kesabaran keduanya). Dan Kami panggillah dia: "Hai Ibrahim,sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu", sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.
Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata. Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar

Karena sesungguhnya bukan darah Nabi Ismail yang dikehendaki oleh ALLAH ,
bukan ketakutan Siti Hajar yang dikehendakiNya,
dan bukan pula tubuh tua Nabi Ibrahim yang dikehendakiNya...

Tapi yang diuji adalah cinta Nabi Ibrahim..Yang dilihat adalah bagaimana Nabi Ibrahim mampu 'menyembelih' cinta-cinta dunia yang ada di hatinya..

Menyembelih cintanya pada harta..
Menyembelih cintanya pada orang lain, termasuk isteri dan anaknya
Menyembelih cintanya pada diri sendiri...
Menyembelih cintanya pada dunia dan nafsu...
Sehingga yang ada hanya cintanya pada Allah...


Dan Nabi Ibrahim berhasil membuktikannya..Cintanya hanya untukNya...
Mencintai Allah mestilah melebihi cintanya kepada orang lain seperti orang tua, anak, diri sendiri dan sesiapa saja yang dekat dengan kita. Beriman kepada Allah memiliki rasa manis yang tidak mungkin dinikmati, kecuali oleh orang yang beriman dengan sebenar-benar keimanan, penuh keikhlasan.

Itulah makna Aidil Adha yang kita rayakan. Falsafah dan memahami yang tersirat disebalik Hari Raya Korban.
Bukan sekadar berlumba-lumba menyembelih binatang korban sebanyak-banyaknya. Tapi juga harus diiringi dengan menyembelih cinta lain yang ada di hati kita...

Cinta pada jawatan, harta benda dan wang ringgit. Itulah cinta pada bintang-bintang yg bergemerlapan.
Cinta pada anak pinak dan isteri serta keluarga Itulah ibaratnya cinta pada sang rembulan yg mendamaikan

Kenapa cinta itu yang kita cari selama ini?
Tidakkah kita tahu, bintang gemintang pasti gugur kebumi!!!
Tidakkah kita tahu, rembulan terkadang dilindungi awan?

Disaat anak-anak menginggalkan kita
Disaat anak-anak tidak lagi mampu memberi kebahagiaan, apa yg kau rasa?
Jiwamu merana, merintih, sedih, kecewa.
Kau terus hilang arah.

Disaat isteri/suami/keluarga meninggalkan kita
Apa yang terjadi pada kita?
Merana bukan?
Hidup tak lagi bermakna, jiwamu kosong dan hampa.
Dunia yg indah kau rasa gelap dan membosankan.

Kepada saudara saudari sahabat dan rakan seperjuangan, marilah kita meletakkan cinta-cinta dunia mu hanya ditangan BUKAN dihati....

Kerana,...

Jika kau letak cinta duniamu hanya di tangan
Tatkala jawatan, pangkat, wang ringgit dan harta benda dan lain2 cinta dunia itu terlepas dari genggamanmu,
Kau masih punya ALLAH dihati.

Tapi jika letak selain ALLAH dihati,
Pasti jiwamu kosong, tak bererti lagi.

Mulai hari ini,
Marilah kita letaklah ALLAH dalam hati kita
bukan anak,
bukan isteri,
bukan pangkat
bukan harta,
bukan wang ringgit
segalanya bukan, MELAINKAN ALLAH.

Tidakkah engkau melihat (wahai Muhammad) bagaimana Allah mengemukakan satu perbandingan,iaitu:
Kalimah yang baik adalah sebagai sebatang pohon yang baik,
yang pangkalnya (akar tunjangnya) tetap teguh dan cabang pucuknya menjulang ke langit. Ia mengeluarkan buahnya pada tiap-tiap masa dengan izin Tuhannya dan Allah mengemukakan perbandingan-perbandingan itu untuk manusia, supaya mereka beringat (mendapat pelajaran). Dan bandingan Kalimah yang jahat dan buruk samalah seperti sebatang pohon yang tidak berguna yang mudah tercabut akar-akarnya dari muka bumi; tidak ada tapak baginya untuk tetap hidup. Allah menetapkan (pendirian) orang-orang yang beriman dengan kalimah yang tetap teguh dalam kehidupan dunia dan akhirat dan Allah menyesatkan orang-orang yang berlaku zalim (kepada diri mereka sendiri) dan Allah berkuasa melakukan apa yang dikehendakiNya.
(Surah Ibrahim : 23-27)

Firman ALLAH dalam hadis Qudsi.


Hai manusia,
Tempatmu di syurga
Sebelum engkau masuk, telah Aku usir syaitan dari dalam syurga.

Tempatku didunia, adalah dalam hatimu
Sudahkah kau bersihkan hatimu dari selain Aku?!

Jadikan cinta kepada anak2 sebagai sejadah mendapat cinta dan redhanya ALLAH.
Jadikan cinta kepada suami/isteri sebagai sejadah mendapat cinta dan redhanya ALLAH.
Jadikan cinta kepada jawatan/harta/wang ringgit/pangkat sebagai sejadah mendapat cinta dan redhanya ALLAH.

Ketika kita mampu dan berjaya mengorbankan cinta dunia, cinta diri sendiri, cinta kepada selain Dia...

Atas Nama Allah....
Karena Allah...
Dan hanya untuk Allah semata-mata...

Setiap orang cintanya masing-masing...
kisah cinta yang sejati..
kepada yang Maha Abadi...
Dan malaikat kemudian akan mencatat jalan hidup kita, menjadi kisah cinta yang abadi..

Itulah dia kebahagiaan yg kita akan dapati setelah kita menjadikan ALLAH sebagai matlamat dalam hidup kita.

Tersenyumlah kalian semuanya :)

No comments:

Post a Comment

Tentang PLFSP